Cara memasang tandon air bisa anda kerjakan sendiri

Toren atau tandon air merupakan alternatif alat penampung air yang terbilang sangat praktis. Tandon air  bisa dipakai untuk menampung air tanah, air hujan, dan air PDAM. Cara memasang tandon air ini bisa ditanam, ditaruh pada permukaan tanah yang rata dan diletakkan pada ketinggian supaya  bisa menghasilkan tekanan cukup tinggi tanpa menggunakan bantuan pompa air.

Berbagai pilihan untuk menempatkan tandon air tersebut, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Lantas, manakah dari beberapa cara memasang toren air di atas yang paling efisien sekaligus efektif untuk dipilih dalam pemasangan toren air dirumah? Berikut ini kelebihan dan kekurangan ketiga cara memasang toren air tersebut untuk Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan saat ini memasang toren.

Cara Memasang Tandon Air
Cara Memasang Tandon Air
Kelebihan dan kekurangan cara memasang tandon air
  1. Tandon air pendam

Kelebihan cara memasang toren air pendam atau ditanam di bawah tanah yaitu :

  • Tidak memakan cukup banyak tempat
  • Rumah bisa terlihat lebih rapi karena menggunakan ruang bawah bangunan
  • Cocok untuk meletakkan tandon air yang mempunyai kapasitas besar
  • Tidak memerlukan pompa saat ingin mengisi air ke tandon
  • Cocok dipakai untuk menampung air PDAM bertekanan kecil, air hujan serta air sumur
  • Terletak di bawah permukaan tanah yang menjadikannya bisa secara langsung terlindungi dari sinar matahari maupun sinar ultraviolet. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sinar tersebut bisa mengakibatkan tumbuhnya ganggang atau lumut dalam tandon air
  • Cocok digunakan untuk rumah tanpa dak loteng berbagan kokoh seperti beton atau yang lain
  • Cocok dipilih untuk rumah yang mengusung desain minimalis dengan 1 lantai.

Kekurangan tandon air pendam antara lain :

  • Anda harus menggali tanah serta mempersiapkan ruang khusus agar bisa menempatkannya. Tentunya ini akan memakan cukup banyak waktu dan biaya
  • Memerlukan pompa hisap guna menarik air agar bisa keluar. Maka dari itu, metode ini memerlukan daya listrik supaya bisa bekerja
  • Kegiatan membersihkan atau menguras tandon lebih sulit sekaligus merepotkan
  • Air tidak dapat dipakai jika listrik mati.
  1. Meletakkan tandon air sejajar dengan permukaan tanah

Kelebihan tandon air yang dipasang sejajar dengan permukaan lantai atau tanah yaitu :

  • Mudah dipindahkan atau dibuka pasang
  • Biaya menjadi lebih hemat sebab hanya perlu mempersiapkan area dengan permukaan datar
  • Dapat menampung air dari sumber PDAM yang bertekanan rendah tanpa harus menyediakan pompa dorong atau pompa hisap. Selain itu, tandon ini juga dapat menampung air hujan
  • Cocok untuk pemasangan dalam rumah desain 1 lantai maupun 2 lantai namun tidak memerlukan kebutuhan air pada lantai 2
  • Air bisa dialirkan dengan memakai pompa yang bertekanan rendah serta hemat energi
  • Cocok dipasang dalam rumah yang memiliki ruangan luas.

Adapun kekurangan tandon air sejajar dengan permukaan tanah yaitu :

  • Akan memakan cukup banyak ruang sebab ukuran tandon air umumnya cukup tinggi dan lebar
  • Terlihat cukup mencolok apabila tidak disembunyikan atau dipasang di ruangan khusus yang tertutup
  • Memerlukan pompa dorong dalam mengalirkan air menuju kran yang lokasinya lebih tinggi dibandingkan permukaan air yang ada di dalam tandon
  • Saat listrik mati, Anda hanya dapat menggunakannya jika aliran dan pipa kran lebih rendah dibandingkan permukaan air.
  1. Tandon air atas menggunakan tower

Cara memasang tandon air pada permukaan yang lebih tinggi bisa dibilang sebagai cara  yang cukup banyak dipilih oleh lingkungan rumah tangga dan perkantoran. Hal ini karena dianggap akan membantu menghemat pemakaian listrik. Disamping itu, di bawah ini kelebihan cara pemasangan tandon air di permukaan atas untuk Anda ketahui.

  • Ketinggian peletakannya bisa diatur guna menyesuaikan tekanan air tandon yang diinginkan
  • Jika Anda menempatkan tandon pada ketinggian 7 m atau bahkan lebih, tekanan air bisa semakin deras. Cocok dipilih untuk Anda yang membutuhkan banyak air
  • Apabila menginginkan tekanan sedang atau lebih tinggi, maka Anda dapat menempatkan tandon air pada ketinggian 5-6 meter
  • Apabila rumah Anda tidak memerlukan air bertekanan tinggi, Anda bisa menempatkan tandon pada ketinggian 2-4 meter
  • Cocok untuk menampung air PDAM berketanan kuat
  • Masih tetap berfungsi walaupun mati listrik
  • Bagian bawah tandon dapat digunakan untuk keperluan lain
  • Cocok untuk hunian yang sudah ada dak beton atau sejenisnya.

Kekurangan memasang tandon air pada permukaan yang tinggi yaitu :

  • Semakin besar tandon yang digunakan maka akan semakin berat serta memerlukan penopang sangat kokoh
  • Tekanan air wajib tinggi supaya dapat masuk dalam tangki
  • Apabila tekanan air tidak lebih tinggi dari PDAM, Anda harus memakai pompa hisap. Namun, umumnya PDAM tidak memperbolehkan pemakaian pompa hisam. Selain itu, penggunaan pompa bisa merugikan pelanggan karena bisa membuat tagihan listrik menjadi membengkak
  • Tempat tandon air yang tinggi memerlukan pompa yang besar agar bisa menghisap air dan mengirimkan ke tandon. Selain mahal, pompa bertekanan tinggi juga memerlukan energi listrik yang besar.

Demikian ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari beberapa cara memasang toren air yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan ketika ingin memasang penampung air dirumah. Pastikan Anda memilih cara memasang tandon air yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda serta desain rumah Anda agar Anda bisa mendapatkan akses air yang mudah tanpa kendala setiap harinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *